Sabtu, 03 Agustus 2013

Jangan Anggap Enteng Gethuk

Kreativitas Gethuk Untuk Antisipasi Krisis Pangan Global


Bagi Anda penggemar tempe, bersiap-siaplah menerima kenyataan bahwa tempe akan semakin mahal – itupun kalau masih ada di pasaran. Penyebabnya adalah sekitar 75 % kebutuhan kedelai yang menjadi bahan baku tempe masih harus diimpor, sedangkan di negeri asalnya – produksi kedelai musim ini anjlok karena dampak kekeringan yang panjang. Bukan hanya tempe yang kena dampak, segala makanan yang berasal dari kedelai, jagung dan gandum akan segera terkena dampak seriusnya krisis kali ini yang bahkan lebih serius ketimbang krisis pangan global 2008.
Todak hanya pada produk yang langsung berbahan baku tiga komoditi tersebut yang kena dampaknya, produk-produk lanjutannya juga akan terkena. Misalnya jagung yang banyak diimpor untuk produksi pakan ternak, maka ketika jagung ini menjadi mahal – harga daging juga akan ikut mahal. Walhasil kekeringan yang terjadi di Amerika musim ini, langsung berdampak pada keterjangkauan harga pangan di negeri ini.
Tidak banyak mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kenaikan harga-harga di musim ini, namun dalam jangka panjang mestinya ini menjadi pelajaran serius bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab pada kebijakan produksi pangan di negeri ini.
Kita harus lebih kreatif mengolah sumber-sumber pangan dalam negeri ketimbang mengandalkan impor komoditi pangan. Juga waktunya untuk kembali memperkenalkan makanan tradisional kita, dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita – agar negeri ini mampu bertahan dari krisis pangan-krisis pangan berikutnya yang besar kemungkinannya akan terus berulang secara global .
Dari sisi bahan baku pangan alternatif saya menjagokan antara lain gembili, ubi, garut/arerut dan berbagai jenis umbi-umbian yang bisa tumbuh di kerindangan pohon. Selain nutrisinya baik, kemampuan tanaman tersebut tumbuh di kerindangan pohon  akan menjadi keuntungan tersendiri karena bisa diproduksi secara massive di Indonesia di bawah tanaman-tanaman perkebunan dan kehutanan.
Lahan terbuka untuk menanam padi, jagung, kedelai dan sejenisnya semakin langka – maka pertanian tanaman pangan di lahan tertutup atau setengah tertutup – dibawah kerindangan pohon menjadi alternatifnya. Bayangkan bila nantinya negeri ini bisa kembali menjadi hijau royo-royo penuh dengan pepohonan jangka panjang dengan hasilnya masing- masing , dan dibawahnya masih pula menghasilkan bonus dari tanaman pangan musiman – yang cukup untuk kebutuhan penduduk negeri ini.
Kita tidak harus memilih antara memperbanyak lahan terbuka untuk meningkatkan produksi tanaman pangan bagi jumlah penduduk yang terus bertambah atau memperbanyak pohon untuk menghasilkan udara bersih, cadangan air dan mengembalikan ecosystem. Keduanya kita butuhkan, jadi bertani di bawah pohon bisa menjadi solusinya.
Lantas jenis makanan apa yang bisa dihasilkan oleh gembili, ubi, garut dlsb ?. Gembili dan ubi dapat dengan mudah dibuat tepung – setelah menjadi tepung tinggal kreatifitas kita untuk menghasilkan berbagi jenis makanan modern-nya. Garut dapat menhasilkan pati yang sangat baik – berbagai makanan kwalitas tinggi dapat dihasilkan dari pati garut ini.
Ada juga cara lain yang lebih sederhana penyiapannya yaitu mengolah ubi atau gembili tersebut menjadi gethuk. Bagi Anda yang belum tahu, gethuk adalah makanan tradisionil yang menyerupai pasta atau adonan tetapi lebih keras/padat. Gethuk bisa langsung dimakan dengan gula, dengan kelapa atau keduanya. Gethuk bisa menjadi sumber energi alternatif bila darurat pangan dunia terus bertambah parah.
Gethuk juga bisa diproses lebih lanjut menjadi berbagi jenis makanan lainnya, salah satu peserta pelatihanentrepreneurship saya di Surabaya bahkan sudah memasarkan produk semacam kue kering atau cracker yang sehat dan  lezat – berbasis gethuk ubi ini. Dari Jawa Timur, gethuk dari ubi juga sudah di ekspor oleh sebuah perusahaan ke beberapa negara asia – entah untuk apa lagi disana ?.
Ketika orang lain berbuat kerusakan, mestinya kita bisa memperbaikinya. Ketika negeri lain dilanda kekeringan dan krisis pangan, mestinya kita bisa membantunya seperti yang dilakukan Nabi Yusuf ‘Alaihi Salam. Ini hanya bisa kita lakukan bila kita memiliki strategi kita sendiri, kita tidak menjadikan mereka sebagai guru kita – sebab bila ini yang terjadi ‘Ketika sang guru…berdiri, kita akan….berlari’, ketika mereka kekeringan dan mengalami krisis pangan – kita yang menjadi korbannya yang lebih parah seperti yang dihadapi para perajin tempe hari-hari ini.
Kitalah yang seharusnya menjadi ustadiyatul ‘alam, guru bagi peradaban dunia itu. Maka bila ada yang mau meneliti atau mau mengadakan sayembara membuat berbagai pangan alternatif berbasis gethuk dari ubi-ubian, silahkan sharedengan kami – barangkali kami bisa ikut berkontribusi. InsyaAllah.
sumber : http://wiki.wikitani.com/docs/kreativitas-gethuk-untuk-antisipasi-krisis-pangan-global/ 

Jumat, 02 Agustus 2013

Berkebun menurut Al Quran

Kebunku Kebun Al-Qur’an


Indahnya ilmu itu adalah bila dia dibagi, dia tidak berkurang tetapi malah bertambah. Itulah yang terjadi di situs ini, awalnya saya menulis sedikit tentang kebun. Kemudian para pembaca situs ini yang tahu lebih banyak menambahinya dengan ilmu-ilmu mereka. Ada yang menambahinya dari sisi perkebunan, science dan juga banyak yang menambahinya dengan Al-Qur’an. Maka pools of knowledge yang menggelinding seperti bola salju itu insyaAllah cukup untuk membuat grand design sebuah kebun yang tidak biasa, yaitu kebun yang berbasis Al-Qur’an. Apa isinya ?
Kebun ini di-design dengan petunjuk-petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an – maka ayat-ayat inilah yang akan menjadi panglimanya, menjadi penentu arah dan pengambil kebijakan – akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Kemudian tentu serangkaian ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dlsb. akan dikerahkan sebagai prajurit – untuk mengimplementasikannya di lapangan.

Design Kebun Berbasis Al-Qur’an

Sebagaimana panglima yang akan mengambil kebijakan strategis, maka ayat-ayat yang terkait dengan ke-aneka ragaman hayati itu dipetakan dahulu. Untuk mudahnya kita pahami, ayat-ayat tersebut divisualisasikan dalam ilustrasi di samping.
Ukuran bulatan disesuaikan dengan banyaknya suatu jenis tanaman disebut di Al-Qur’an, ini kurang lebih mewakili tingkat kepentingan tanaman tersebut bagi kehidupan manusia. Misalnya kurma, disebut sampai sekurangnya 20 kali – maka kurma ini yang kita gambar paling besar. Dari kurma inilah kita memulai rancangan kebun kita ini.
Kemudian tanaman-tanaman lain ada yang disebut dalam sejumlah ayat berdampingan dengan penyebutan kurma. Misalnya anggur, disebut tidak kurang dari 9 kali berdampingan dengan kurma. Zaitun, tidak kurang 5 kali disebut berdampingan dengan kurma. Delima disebut 3 kali berdampingan dengan kurma, demikian pula biji-bijian.
Biji-bijian (leguminosa) bahkan dalam dua ayat disebut mendahulu tumbuhnya kurma (QS 36:33 ; QS 6:99), karena dia berfungsi sebagi tanaman perintis yang mengikat nitrogen dari udara. Dia mengantarkan lahan yang semula mati/gersang sampai layak untuk ditumbuhi kurma dan kemudian juga tanaman-tanaman lainnya.
Ada juga yang disebut tidak secara berdampingan tetapi masih dalam rangkaian ayat-ayat yang membahas hal yang sama, sehingga masih dalam konteks yang sama. Misalnya padi-padian yang melengkapi kebun kurma (QS 18:32) atau ditanam sesudah kebun kurma memancarkan air – setelah tanah subur (QS 36:35), untuk melengkapi kebutuhan tanaman pangan bagi manusia.
Dalam konteks yang sama dengan makanan bagi manusia, juga ada ayat yang mengisyaratkan pentingnya memperhatikan makanan ternak kita (QS 80 :32). Untuk itu kita juga harus menanam rumput-rumputan (QS 80 :31).
Ada juga pelajaran khusus dari Surga, yaitu tanaman buah pisang (QS 56:29) yang disebut di antara buah yang banyak – yang tidak disebutkan secara langsung namanya satu persatu (QS 56:32), disebut pula bahwa ada buah yang tidak berhenti dan tidak pula terlarang untuk mengambilnya (QS 56:33). Para ahli tanaman dan ahli buah tahu, bahwa pisang adalah buah yang tidak mengenal musim !.
Maka kurang lebih seperti ilustrasi di atas-lah isi kebun yang dirancang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an itu. Mulai dari tanaman perintis dari jenis biji-bijian, kemudian masuk tanaman utama yaitu kurma. Berdampingan dengan kurma dalam jumlah mengikuti ukuran yang paling banyak adalah anggur, kemudian diikuti zaitun dan delima.
Untuk mengimbangi buah-buhan yang rata-rata ada musimnya masing-masing, diisi pula dengan buah yang tidak mengenal musim yaitu pisang. Di tanah subur yang terbentuk melalui ecosystem kebun ini, kemudian juga ditanam padi-padian seperti beras dan gandum – melengkapi makanan yang kita butuhkan.
Karena kita juga butuh makan daging, maka tidak lupa kita memperhatikan pakan ternak kita – untuk ini rumput-rumputan juga harus ditanam di tempat-tempat yang sesuai. Agar ternak kita tumbuh dengan gizi terbaik, maka di antara tanaman Anggur juga ditanam tanaman Alfaafa – yang secara khusus disebut sebagai tanaman yang bergizi tinggi.
Dalam Al-Qur’an bahasa Inggris terjemahan Yusuf Ali – QS 80 :26 diterjemahkannya menjadi “and grapes and nutritious plants” (dan anggur dan tanaman bergizi tinggi), lebih menggigit ketimbang yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “anggur dan sayur-sayuran”. Professor Zaghloul El Naggar – penulis mu’jizat Al-Qur’an – mengartikan tanaman bergizi tinggi itu adalah Alfaafa (Alfalfa – Medicago sativa), karena secara ilmiah memang juga terbukti bahwa tanaman inilah jenis tanaman yang memiliki gizi paling tinggi itu.
Tanaman Alfaafa yang membutuhkan sinar matahari yang banyak untuk pertumbuhannya, bisa hidup berdampingan dengan anggur karena karakter anggur yang merambat. Rambatan anggur bisa dibuat vertical seperti pagar tanaman, sehingga dia tumbuh sempurna tanpa memerlukan space yang banyak. Anggur bersimbiose dengan alfaafa yang mempertahankan suhu tanah dan mengikat nitrogen banyak-banyak di akarnya – untuk kesuburan lahan yang dibutuhkan tanaman anggur.
Maka sekali lagi perhatikan pada ilustrasi di atas, betapa satu demi satu tanaman saling melengkapi. Ada yang menyuburkan lahan, ada yang menghasilkan buah, ada yang memancarkan mata air, ada yang memberi hasil bercocok tanam, ada yang tetap berbuah ketika yang lain tidak berbuah, ada yang menyediakan pakan untuk ternak – yang kemudian memberi daging dan susu bagi manusia.
Maka inilah kurang lebih kebun pangan yang bisa berkelanjutan untuk mencukupi pangan bagi manusia sambil terus menjaga lingkungan itu.
Tentu ibarat bola salju, design ini masih perlu terus disempurnakan oleh yang lebih tahu. Tetapi bahwasanya design ini insyaAllah akan menjadi design yang sustainable, karena sekarang-pun Anda bisa melihat buktinya design serupa yang telah hidup lebih dari 2,000 tahun dan sampai sekarang masih ada – yaitu bukti food forest yang ada di Marocco – yang dapat Anda saksikan video-nya di link ini.
Perhatikan baik-baik jenis-jenis tanaman yang disebutkan di video tersebut, Anda akan temukan hampir secara keseluruhan tanaman yang ada di design kebun berbasis Al-Qur’an tersebut di atas – juga ada terwakili di food forest yang berumur lebih dari 2,000 tahun ini.
Ketika petunjuk itu begitu jelas (QS 2:185), dan bukti ilmiahnya di muka bumi begitu nyata (QS 51:20) – “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS 55:13) ?
Jawabannya adalah tinggal kita ikuti petunjukNya itu dan semaksimal mungkin kita amalkan di lapangan. Insyaallah kami sedang merintis kebun percobaan ini di Jonggol, mudah-mudahan kelak bisa terus bisa disempurnakan oleh anak cucu kita dan digandakan di berbagai tempat lainnya. Tentu saja ini menyakut pekerjaan besar dan lama, maka melalui tulisan ini saya juga mengajak pembaca untuk membantu kami merealisasikannya – dengan cara apapun yang Anda bisa. InsyaAllah bersama-sama kita akan menggelindingkan bola salju yang lebih besar, bola salju yang memakmurkan dunia, bola salju yang menjadikan ayat-ayatNya sebagai panglima. InsyaAllah.
sumber  : http://wiki.wikitani.com/docs/kebunku-kebun-al-quran/ 

Kamis, 01 Agustus 2013

Bertanam Mengkudu sebagai Buah Ajaib

Buah Ajaib, Mengkudu

11 Jun 2013 Kategori: Obat alami Blm ada komentar
Oleh: Nithya Dharshani Mohenathas'Yellow Noni 2' photo (c) 2006, Scot Nelson - license: http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0/
Morinda citrifolia, dikenal dengan sebutan mengkudu atau noni, tumbuh luas di seluruh Pasifik dan merupakan salah satu sumber obat tradisional yang paling signifikan di kalangan masyarakat kepulauan Pasifik.
Mengkudu merupakan tanaman asli Asia Tenggara (Indonesia) sampai Australia, dan sekarang menyebar ke seluruh wilayah tropis. Mengkudu terkenal karena tahan terhadap pelbagai lingkungan. Tanaman mengkudu mampu tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.500 m di atas permukaan laut, batang pohon mengkudu dapat mencapai 3-8 meter, memiliki bunga berbongol dan berwarna putih. Mengkudu merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap serta memiliki bintik-bintik atau totol-totol, dan saat sudah tua berwarna putih dan berbintik-bintik hitam.
Semua bagian tanaman mengkudu memiliki kegunaan tradisional dan/ atau moden, termasuk akar dan kulit (pewarna, obat-obatan), batang (kayu bakar, alat), daun dan buah-buahan (makanan, obat-obatan). Aplikasi mengkudu sebagai obat, baik tradisional maupun moden, memberi kesan dan berdampak luas terhadap berbagai kondisi penyakit, meskipun sebagian besar belum dibuktikan secara ilmiah.
Mengkudu telah menjadi buah komersil dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir melalui berbagai produk kesehatan dan kosmetik yang dibuat dari daun dan buahnya. Mengkudu dapat dikonsumsi dalam bentuk jus, maupun dalam bentuk serbuk yang telah mengalami proses pengolahan.

Khasiat mengkudu

Inilah berbagai khasiat yang spesifik dari mengkudu:
  1. Damnacanthal: menghambat pertumbuhan sel-sel pra-kanker.
  2. Terpenoid: membantu peremajaan sel-sel, sehingga meningkatkan pertukaran nutrisi-toksin.
  3. Fitonutrien & selenium: memberikan perlindungan antioksidan kuat terhadap radikal bebas.
Manfaat Morinda citrifolia
  • Aktivitas hipoglikemik dan hepatoprotektif
  • Anti-oksidan, anti-inflamasi
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Efek perlindungan neuronal
  • Memperbaiki dislipidemia
  • Melindungi otak dari stres akibat gangguan fungsi kognitif
  • Imunostimulan
  • Antikoagulan, menghambat jalur siklooksigenase untuk mempengaruhi agregasi platelet.
  • Potensi anti-kanker
  • Penurunan rasa sakit dan  kerusakan sendi yang disebabkan oleh arthritis
  • Mengatur aliran menstruasi dan meringankan masalah kencing.
  1. Kaya serat larut dan tidak larut. Serat larut membantu membersihkan darah, menurunkan kolesterol, mengikat lemak dan kadar gula darah. Serat tidak larut (“bulk”) berperan penting untuk kesehatan usus.
  2. Kaya akan asam amino, yang merupakan blok bangunan untuk protein dan penting untuk fungsi tubuh. Mengkudu berisi 17 dari 20 asam amino yang dikenal, termasuk semua 9 asam amino esensial.
  3. Kaya akan asam lemak esensial dalam jus. Mengkudu kaya akan asam lemak esensial poli-tak jenuh yang harus kita dapatkan dari diet kita.
Obat tradisional menggunakan mengkudu untuk masalah pencernaan seperti diare, cacingan, mual, keracunan makanan, masalah pernapasan seperti batuk kongestif, batuk kering, TBC, kolera, pilek, sakit tenggorokan, masalah kardiovaskular, hipertensi, kondisi peradangan seperti arthritis, abses, mastitis, gout dan kondisi inflamasi sendi lainnya.
Mengkudu berguna sebagai analgesik atau pereda nyeri. Salah satu penggunaan yang paling umum dari minyak biji noni yang mengandung asam linoleat adalah untuk luka, bisul, abses, cacing cincin, bisul, selulitis, pembengkakan, kondisi kulit kepala dan luka, anti-inflamasi, mengurangi jerawat, retensi kelembaban. Mengkudu telah digunakan dalam pengobatan tumor dan patah tulang, penyakit kuning dan bentuk lain dari penyakit hati, asma dan disentri, hiperkolesterolemia, kram menstruasi, ulkus lambung dan diabetes.
Mengkudu belum ditemukan sisi bahayanya untuk kondisi kesehatan apapun. Produk alami dari mengkudu juga belum ditemukan efek sampingnya.
sumber : http://majalahkesehatan.com/buah-ajaib-mengkudu/ 

Rabu, 31 Juli 2013

Makanan Sehat adalah Rendah Glikemik Indeknya

Indeks Glikemik: Arti dan Manfaatnya

13 Mar 2011 Kategori: Makanan sehat  
Indeks glikemik (glycemic index/GI) adalah ukuran kecepatan makanan diserap menjadi gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, semakin cepat dampaknya terhadap kenaikan gula darah. Untuk menentukan indeks glikemik suatu makanan, beberapa subyek manusia diberi porsi makanan tunggal, kemudian gula darah mereka diukur setelah waktu tertentu. Kurva respons yang dihasilkan dibandingkan dengan glukosa dan dinilai dalam angka. Glukosa murni memiliki indeks glikemik 100, dan semua makanan lain diukur relatif terhadapnya. Indeks glikemik di atas 70 termasuk tinggi, antara 56 s.d. 69 sedang, dan 55 ke bawah rendah.rice balls to freezephoto © 2010 angelcandy.baby | more info (via: Wylio)
Makanan yang sedikit atau tidak mengandung karbohidrat, seperti daging, keju, dan gajih memiliki indeks glisemik mendekati nol. Semakin sedikit makanan mengandung pati dan gula yang mudah dicerna, semakin kecil indeks glikemiknya. Makanan berserat, meskipun mengandung karbohidrat, membutuhkan waktu untuk melewati sistem pencernaan, sehingga cenderung memiliki indeks glikemik rendah. Serat juga membantu memperlambat masuknya gula ke dalam aliran darah Anda.

Manfaat Indeks Glikemik

Jika gula darah Anda rendah dan terus menurun selama berolahraga atau setelah berpuasa, Anda akan merasa pusing, berkeringat dingin, mudah marah dan gejala kekurangan gula darah (hipoglikemi) lainnya. Untuk mengatasinya, Anda perlu memakan makanan ber-indeks glikemik tinggi yang meningkatkan gula darah Anda dengan cepat. Itulah mengapa kita dianjurkan memulai buka puasa dengan makanan dan minuman manis.
Daftar Indeks Glikemik
Beberapa Makanan
Makanan
Indeks
Roti gandum putih 75 ± 2
Roto gandum utuh 74 ± 2
Jagung tortilla 46 ± 4
Nasi putih 73 ± 4
Nasi beras merah 68 ± 4
Jagung manis 52 ± 5
Spaghetti 49 ± 2
Bihun 53 ± 7
Keripik jagung 81 ± 6
Bubur gandum giling 55 ± 2
Bubur beras 78 ± 9
Pisang 43 ± 3
Mangga 59 ± 8
Semangka 76 ± 4
Kurma 42 ± 4
Selai strawberry 49 ± 3
Jus apel 41 ± 2
Jus jeruk 50 ± 2
Kentang rebus 78 ± 4
Kentang goreng 63 ± 5
Wortel rebus 39 ± 4
Ubi jalar rebus 63 ± 6
Labu rebus 64 ± 7
Talas rebus 53 ± 2
Susu lemak penuh 39 ± 3
Susu skim 37 ± 4
Es krim 51 ± 3
Yogurt 41 ± 2
Susu kedelai 34 ± 4
Kacang merah 24 ± 4
Kacang kedelai 16 ± 1
Coklat 40 ± 3
Popcorn 65 ± 5
Keripik kentang 56 ± 3
Soft drink / soda 59 ± 3
Kerupuk 87 ± 2
Fruktosa 15 ± 4
Sukrosa 65 ± 4
Glukosa 103 ± 3
Madu 61 ± 3
Di sisi lain, jika Anda memiliki diabetes, kolesterol tinggi, dan kegemukan, Anda perlu membatasi makanan ber-indeks tinggi. Beberapa manfaat kesehatan dari diet ber-indeks glikemik rendah:
  • Mencegah dan mengelola diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (Juli 2002) menyimpulkan bahwa makanan ber-indeks glikemik tinggi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Penelitian ini juga menyarankan penderita diabetes untuk menerapkan diet rendah indeks glikemik, dengan tetap mewaspadai pengaruh makanan tinggi lemak.
  • Mencegah kanker. Artikel lain dalam jurnal yang sama menyebutkan adanya korelasi antara makanan tinggi indeks glikemik dengan kenaikan risiko kanker kolorektal, kanker payudara dan mungkin juga kanker ovarium dan prostat. Dr Atkins dalam New Diet Revolution menyebut hubungan antara kanker dengan indeks glikemik yang didasari oleh fakta bahwa sel kanker “mendapatkan makanan dari gula.” Buku itu juga menyebutkan bahwa penderita kanker payudara lebih mungkin untuk selamat dan kurang mengalami kekambuhan jika tingkat insulin tubuh mereka lebih rendah.
  • Penyakit jantung. Risiko penyakit jantung meningkat sejalan dengan total kolesterol tubuh Anda. American Journal of Clinical Nutrition juga melaporkan bahwa diet rendah indeks glikemik mengurangi kolesterol jahat dan trigliserida dalam waktu satu bulan. Diet tersebut sekaligus mengurangi risiko infark miokard fatal.
  • Menurunkan obesitas. Makanan dengan indeks glikemik rendah menciptakan rasa kenyang yang lebih besar dan bertahan lebih lama. Karena rasa lapar baru muncul lagi beberapa jam kemudian, kita menjadi lebih sedikit mengonsumsi  makanan. Dalam suatu penelitian, anak-anak obesitas yang mengonsumsi makanan dengan ber-indeks glikemik rendah sekitar 4 bulan (yang diambil sesuai keinginan) dilaporkan mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Namun, karena makanan berindeks glikemik rendah juga kaya serat makanan, terkadang sulit untuk membedakan apakah penurunan berat badan karena faktor indeks glikemik atau serat makanan.

Variasi dalam angka indeks

Angka-angka indeks glikemik yang dikumpulkan dari berbagai penelitian seringkali berbeda-beda. Selain karena perbedaan metodologi pengukuran, dampak makanan terhadap kadar gula darah tergantung pada faktor-faktor lainnya seperti kematangan, jangka waktu dan metode memasak, kadar air, serat dan lemak, kadar insulin darah, dan aktivitas fisik yang baru dilakukan. Beberapa makanan juga memiliki variasi indeks glikemik yang besar, tergantung varietas dan asalnya.
Dampak interaksi makanan terhadap indeks glikemik
Indeks glikemik makanan secara individu dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyiapkan makanan, tetapi karena pada umumnya kita tidak memakan hanya satu jenis makanan, interaksi makanan di perut juga harus dipertimbangkan.
Beberapa nutrisi makanan bertindak mengurangi indeks glikemik keseluruhan. Selain serat makanan, lemak dapat membantu mengekang penyerapan gula ke dalam darah. Cuka menghambat pencernaan pati dalam perut. Oleh karena itu, makanan seperti pempek dan siomay, yang merupakan kombinasi pati, lemak ikan, serat dan cuka, secara keseluruhan memiliki indeks glikemik yang relatif rendah.

Muatan glikemik

Seperti halnya indeks glikemik, muatan glikemik (glycemic load) digunakan untuk mengukur dampak potensial makanan terhadap gula darah. Makanan mungkin memiliki indeks glikemik tinggi tetapi jika tidak mengandung banyak karbohidrat per rata-rata penyajian, tidak akan banyak dampaknya pada gula darah.
Untuk menghitung muatan glikemik makanan, kalikan indeks glikemik dengan jumlah karbohidrat non-serat dalam satu porsi, kemudian bagi dengan 100. Angka muatan glikemik 20 ke atas dikategorikan tinggi, 10-19 menengah dan kurang dari 10 rendah.
sumber : http://majalahkesehatan.com/indeks-glikemik-arti-dan-manfaatnya/ 

Selasa, 30 Juli 2013

Surat Yaasiin sebagai Pedoman Ilmu Pertanian Modern dan Islami

Memakmurkan Bumi Dengan Surat Yaasiin

Di antara surat-surat panjang yang paling banyak dihafal di pesantren sampai kini adalah surat Yaasiin. Ini antara lain karena Pak Kyai suka bercerita bahwa yang membacanya siang dan malam untuk mencari keridlaanNya akan diampuni dosanya. Bahkan bila yang membacanya sedang takut dia akan aman, bila sedang sakit dia akan sembuh, bila sedang lapar maka dia akan kenyang. Ternyata Pak Kyai benar, bila sebagian saja ayat-ayat di surat Yaasiin itu didalami dan diimplementasikan – bumi akan dapat benar-benar makmur berkesinambungan.
Ini saya sarikan dari hasil ngaji saya dengan ustadz yang tidak biasa, ustadz yang sangat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memiliki kesamaan minat dengan saya – yaitu pertanian dalam arti luas. Petunjuk detil tentang tahap-tahap pemakmuran bumi ini ada di rangkaian ayat berikut :
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur ? Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS 36 : 33-36)
Awalnya bumi itu mati, lalu Allah hidupkan. Dengan apa Allah menghidupkannya ? antara lain dengan tanaman ‘biji-bijian’ yang ‘mereka makan’. Ini petunjuk yang luar biasa untuk kita yang (ingin) terjun di dunia pertanian/perkebunan. Ketika kita mendapati bumi yang ditelantarkan oleh pemilik (sebelum) nya, cara memakmurkan awalnya adalah dengan menanam jenis biji-bijian yang dapat kita makan.
Dalam bahasa ilmiah tanaman biji-bijian ini disebut tanaman leguminosa (family Fabaceae atau Leguminosae) yang memiliki jumlah spesies sekitar 19,300-an. Diantaranya yang sudah pernah saya perkenalkan di situs ini adalah Alfaafa (Medicago sativa) dan Koro Pedang (Canavalia ensiformis).
Selain memberikan hasil yang bisa dimakan manusia maupun ternak (yang ujungnya juga akan di makan manusia), tanaman leguminosa memiliki keunggulan dalam mengikat nitrogen di tanah. Dialah biofertilizer yang paling efektif yang disediakan di alam. Maka jenis tanaman inilah yang pertama yang seharusnya kita tanam ketika mendapati tanah yang mati (gersang, ditelantarkan pemiliknya dlsb).
Dengan tanaman leguminosa yang menutupi tanah, selain membuat tanah kaya akan nitrogen yang akan dibutuhkan oleh tanaman-tanaman selanjutnya – juga terbentuk iklim mikro (microclimate) di atas tanah yang bersangkutan. Suhu permukaan tanah akan turun dan air mulai akan dihasilkan melalui kondensasi dan pengurangan evaporasi.
Setelah tanah sudah mulai subur, tanaman berikutnya adalah kurma dan anggur. Kurma adalah tanaman tegakan yang akarnya masuk jauh ke dalam tanah dan juga merayap ke samping. Kurma adalah tanaman yang sangat efisien dalam pemanfaatan air – sehingga dia mampu hidup di tanah yang minim air sekalipun. Pohonnya yang tinggi dan daunnya yang menjuntai memberikan naungan bagi sekitarnya. Dengan kombinasi tanaman yang merambat (anggur), keberadaannya menyempurnakan iklim mikro di tempat-tempat pertumbuhannya.
Perakarannya yang memperbaiki porositas dan daya serap tanah terhadap air hujan yang jatuh, air tidak terbuang dan tidak menguap –  bila hal ini  berlangsung cukup lama (usia kurma bisa sampai ratusan tahun), maka bukan hanya air akan tersedia cukup di tempat tumbuhnya kurma tersebut, bukan pula sekedar merembes, tetapi air bahkan akan memancar menjadi sejumlah mata air !
Setelah episode tanah yang mati sampai menjadi makmur yang ditandai dengan memancarnya mata air ini, saat itulah manusia bisa menikmati hasil bumi itu secara berkelanjutan dan bahkan mulai bisa bercocok tanam dengan tanaman-tanaman yang disukainya seperti padi, gandum dlsb.
Dengan itulah manusia harus banyak-banyak bersyukur dan menjaga keseimbangan di alam – agar kemakmuran itu terus terjaga secara berkeseinambungan.
Ayat ini membuktikan bahwa bila Allah menugasi kita untuk memakmurkan bumi (QS 11 :61), pasti Dia juga memberikan petunjukNya bagaimana cara kita untuk memakmurkan bumi itu. Petunjuk inipun bukan petunjuk yang samar, tetapi petunjuk yang detil lengkap dengan penjelasannya (QS 2 :185).
Maka surat Yaasiin (dan juga surat-surat lainnya) benar-benar akan menjadi petunjuk untuk pelaksanaan misi pemakmuran bumi itu, tetapi mustinya tidak berhenti pada tataran dibaca dan dihafal. Interaksi dengan surat ini musti komplit mulai dari dibaca, dihafalkan, dipahami, diamalkan (diimplementasikan) dan juga diajarkan.
Rintisan untuk implementasi ayat-ayat tersebut di atas sedang kita mulai, setelah bibit Alfaafa ada di kita, kini kami sedang menyiapkan bibit Koro Pedang yang nantinya bersama Alfaafa dapat kita jadikan sebagai tanaman perintis yang akan menjadi pioneer dalam menangani lahan-lahan yang gersang. Alfaafa dan Koro Pedang hanyalah dua contoh tanaman perintis – dari belasan ribu spesies yang ada – yang sudah kami pelajari karakter, efektifitas dan kesesuaiannya dengan lahan-lahan kita pada umumnya.
Bersamaan dengan itu bibit-bibit kurma juga kami sedang siapkan melalui berbagi jalur, mulai dari impor langsung dari sumber yang berkompeten di luar negeri sampai pembibitan sendiri melalui biji maupun yang direncanakan dengan kultur jaringan.
Semua akan di-share pada waktunya masing-masing, agar kita semua bisa belajar bareng memahami ayat-ayatNya, memahami petunjuk dan penjelasanNya dan beramal bareng untuk mengemban tugas yang diberikan ke kita semua yaitu untuk memakmurkan bumi ini ! insyaAllah.
sumber :  http://wiki.wikitani.com/docs/memakmurkan-bumi-dengan-surat-yaasiin/

Senin, 29 Juli 2013

Sekilas Tentang Tanaman Kopi

Sekilas Tentang Tanaman Kopi


Tahukah Anda,  bahwa biji kopi itu berasal dari tanaman kopi? Tanaman kopi biasanya berbentuk semak atau tumbuhan kecil yang tumbuh sekitar 10-12 kaki (sekitar 1 – 1.5 m) di daerah tropis gugusan Cancer dan Capricorn. Dua jenis yang paling sering ditemui adalah Arabika dan Robusta.
BAGAIMANA CARANYA MENANAM KOPI?
Ingin menanam tanaman kopimu sendiri di rumah? Hal pertama yang kamu butuhkan adalah kesabaran. Butuh waktu 3-4 tahun sebelum tanaman kopi berkembang dan mulai memproduksi buah dan biji kopi. Jika kamu sudah memiliki kesabaran untuk itu, inilah beberapa hal lainnya yang kamu butuhkan:
1. Pot yang diisi dengan tanah yang subur
2. Suhu rata-rata antara 65 – 75 derajat Fahrenheit
3.Penyiraman yang cukup untuk membuat tanah subur tapi tidak basah,
4.Jarak atau tinggi ruangan yang cukup, paling tidak 1 meter
Buah kopi tidak akan matang dalam waktu yang bersamaan, tetapi, petiklah buahnya jika sudah tTanaman Kopierlihat kemerahan dan matang.


ARABIKA VS ROBUSTA
Dua jenis utama tumbuhan kopi yang sering diproduksi adalah Arabika dan Robusta.
Robusta dari kata “robust” yang berarti lebih kuat daripada jenis Arabika, dapat tumbuh di dataran rendah. Karakter tanaman kopi Robusta lebih kuat dan memiliki kadar asam yang lebih rendah. Biasanya tumbuhan ini ditanam di Vietnam, Brazil, dan Indonesia.
Arabika tumbuh di dataran yang lebih tinggi, biasanya pada ketinggian dataran mencapai lebih dari 800 m sampai 2500 m. Arabika memiliki aroma yang lebih khas dan kadar keasamannya lebih pas. Brazil, Kolombia, Etiopia, Amerika Tengah, Meksiko, India, dan Afrika Timur adalah beberapa negara yang dikenal dengan produksi tanaman kopi Arabika yang tinggi. Arabika adalah kopi yang paling banyak diproduksi di seluruh dunia.
Sumber : http://wiki.wikitani.com/docs/sekilas-tentang-tanaman-kopi/ 

Dampak Pupuk Kimia Terhadap Lahan Pertanian

PUPUK UREA adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen
(N) berkadar tinggi. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis). Pupuk urea yang dijual di pasaran biasanya mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

PUPUK SP – 36 merupakan sumber hara fosfor bagi tanaman. Pupuk SP – 36 berbentuk butiran berwarna keabu – abuan. Unsur hara Fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnya larut dalam air. Pupuk ini tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik. Sesuai dengan namanya(SP-36) kandungan hara Fosfor dalam bentuk P2O5 pada pupuk ini yaitu sebesar 36%.
PUPUK NPK merupakan jenis pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen (N) , Phospor (P) dan Kalium (K). Pupuk ini berbentuk butiran (prill) dengan bulatan besar berwarna merah bata. Pupuk ini termasuk pupuk yang tidak mudah menyerap air, sehingga tahan disimpan lama di dalam gudang. Kandungan Nitrogen, Phospor dan Kalium pada pupuk NPK yang dijual di pasaran ini bervariasi. Perbandingan kandungan yang paling lazim dijual di pasaran yaitu :
1. 15 : 15 : 15
2. 15 : 15 : 6 : 4
3. 15 : 15 : 17 : 2
Ket → perbandingan di atas dibaca Nitrogen (%) : Phospor (%) : Kalium (%) : Magnesium (%)

pupuk kimia adalah zat subtitusi kandungan hara tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada ditanah secara alami dengan adanya “siklus hara tanah”
misal dari tanaman yang mati kemudian dimakan binatang pengerat/ herbivora, kotorannya atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme seperti bakteri, cacing, jamur dan lainnya.

nah sikulus inilah yang harusnya di jaga, jika mengunakan pupuk kimia terutama bila kebanyakan maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah. jadinya memang subur saat awal tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk organik.
DAMPAK DARI PUPUK KIMIA
Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul2 kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah/ daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama akan suatu pestisida pertanian.

Masalah lain adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen dengan urea tidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh penguapan, pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off).
Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
TEKNOLOGI PEMUPUKAN DENGAN MIKROORGANISME INDOGENOUS
Teknologi ini akan memperbaiki kesuburan lahan. Karena teknologi ini disebut juga dengan AGPI yang bermanfaat untuk Memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah sehingga struktur dan tekstur tanah menjadi serasi dan sehat, yang berarti dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. (baca AGPI)

NPK

sumber : Erianto Simalango
sumber kami : http://echaagsal.blogspot.com/2013/02/dampak-pupuk-kimia-terhadap-lahan.html