Minggu, 21 Juli 2013

Cara Mudah Menanam Kurma dari Biji



Cara Mudah Menanam Kurma dari Biji
oleh : Muhaimin Iqbal 
Karena banyaknya peminat bibit kurma yang kami tawarkan dalam tulisan tanggal 18/04/2013, hanya sebagian kecil saja yang bisa kami beri bibit kurma impor yang kami datangkan dari pembibitan professional di luar negeri. Namun bagi peminat yang tidak kebagian – Anda tidak perlu kawatir, karena Anda bisa membibitkan sendiri dengan relatif mudah – bahkan bisa menjadi kegembiraan bagi Anda sekeluarga untuk melatih amal yang dianjurkan sampai menjelang hari kiamat ini, yaitu menanam !

Berikut adalah petunjuk sederhana bagi Anda yang tertarik untuk mulai membibitkan kurma Anda sendiri.

1.     Cari kurma yang enak dan Anda sukai di pasaran, daging buahnya silahkan dimakan dan kumpulkan bijinya.
2.     Kurma yang ada di pasaran ini memang tidak secara khusus diperuntukkan sebagai bibit, tetapi tidak masalah juga karena hasil percobaan kami – kira-kira 1/3 dari biji kurma tersebut insyaAllah bisa tumbuh.
3.     Rendam biji kurma tersebut dalam 24 jam, setelah itu bersihkan sisa-sisa daging buah yang masih ada. Ulangi sekali lagi untuk 24 jam berikutnya. Melalui cara ini kita hendak membersihkan biji kurma sampai benar-benar bersih dari sisa-sisa daging buah yang menempel. Bila masih ada daging buah yang menempel, ini bisa menjadi penyebab jamur – bila ada jamur maka biji tidak akan sempat tumbuh sudah keburu busuk oleh jamur.
4.     Biji yang telah benar-benar bersih, tempatkan pada kotak plastik yang terjaga kelembabannya. Caranya, ambil tempat makan anak-anak yang biasanya terbuat dari plastic (seperti Tupperware, tapi yang murah saja), kemudian didasarnya ditaruh kertas tisu yang dibasahkan. Biji kurma ditaruh di atas tisu basah ini dan kotak ditutup. Dengan demikian di dalam kotak akan tetap lembab untuk waktu yang lama.
5.     Kegembiraan Anda akan muncul setiap pagi ketika Anda membuka kotak menunggu biji kurma mulai tumbuh. Agar ini juga menjadi kebahagiaan di Akhirat nanti, maka niatkan bahwa perbuatan kecil ini adalah langkah awal Anda untuk ikut memberi makan bagi dunia sampai ratusan tahun yang akan datang.
6.     Sekitar hari ke 15, akan mulai ada biji yang mengeluarkan bintik putih. Makin hari makin membesar, itulah bakal akar. Tunggu sampai mencapai panjang satu atau dua sentimeter, kemudian pindahkan ke pot-pot kecil yang diisi media tanam – bisa dibeli di pedagang tanaman hias.
7.     Sekitar satu bulan di media tanam, dari akar putih tadi akan mulai muncul daun. Foto di samping adalah gambaran dari bibit-bibit kurma yang sudah menghasilkan akar dan daun – hasil percobaan saya sendiri.
8.     Karena akar kemungkinan akan menembus pot kecil Anda, tempatkan pot-pot Anda pada baki yang berisi air – agar akar tidak kering dan membantu menjaga kelembaban tanah di dalam pot.
9.     Setelah daun mencapai ketinggian 60 cm atau lebih pindahkan ke polybag atau pot yang besar atau tanah yang sesuai.


Dengan cara sederhana ini Anda sudah bisa menanam kurma. Namun para professional perkebunan biasanya kurang suka cara ini karena tidak tahu apakah kurma yang Anda tanam itu nantinya tumbuh sebagia pohon kurma  jantan atau pohon kurma betina.

Pekebun kurma pada umumnya suka kurma betina karena dialah yang menghasilkan buah kurma nantinya. Dan setiap satu kurma jantan cukup untuk dipakai benangsarinya untuk membuahi sekitar 20 pohon kurma betina. Oleh karenanya untuk tanaman komersial, biasanya ditumbuhkan bibitnya di laboratorium kultur jaringan yang bisa disetel jumlah jantan dan betinanya – seperti benih-benih yang kami impor dari pusat pembenihan professional di luar negeri tersebut di atas.

Dengan rasio 1:20, maka kebun kurma bisa memiliki hasil panenan yang tinggi karena mayoritasnya adalah kurma betina. Namun kelebihan ini kan matematika manusia seperti kita yang penuh kelemahan dan keterbatasan dalam ilmu.

Apakah Allah Yang Maha Tahu tidak tahu rasio tersebut di atas ?, pasti  Dialah yang Maha Tahu itu. Tetapi kok Allah juga menjadikan jumlah kurma jantan dan betina itu relatif berimbang 1:1 di alam ? kalau kita menanam kurma dari biji kira-kira peluang jantan dan betina adalah 50 : 50 ?.

Jawabannya antara lain ada di hadits dari Abdullah bin Umar berikut : “Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lalu dihidangkan kurma yang sudah kering, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya di antara pepohonan itu ada satu jenis pohon yang keberkahannya seperti seorang Muslim”. Lalu aku mempunyai perkiraan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, aku berkeinginan menjawab : “wahai Rasulullah, itu adalah pohon kurma”, namun aku melihat bahwa di antara sepuluh orang yang ada aku adalah yang paling muda, maka akupun diam. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bemudian bersabda : “ Yaitu pohon kurma”” (HR. Muslim)

Karena keberkahan pohon kurma itu seperti keberkahan seorang muslim, maka banyaknya kurma jantan yang melebihi kebutuhan untuk sekedar membuahi kurma-kurma betina – pasti juga penuh keberkahan.

Yang sudah ditemukan oleh manusia antara lain adalah benang sari yang tidak digunakan untuk membuahi kurma betina, dapat menjadi obat kesuburan yang luar biasa bagi manusia dan hewan. Bila dimakan manusia, manusia yang memakannya akan perkasa dan anaknya banyak – ini yang antara lain disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu bila umatnya memiliki anak yang banyak.

Bila dimakan ternak menjadi obat kesuburan bagi ternak, ternak-ternak akan memiliki anak yang kuat dan banyak. Bisa mengatasi kebutuhan daging/protein hewani – yang kemudian juga memperbaiki keturunan kita umat manusia.

Walhasil setelah Anda bergembira setiap hari melihat pohon kurma Anda tumbuh, jangan kecewa bila sekian tahun yang akan datang ternyata pohon kurma yang Anda tanam adalah jantan. Jantannya pohon kurma-pun insyaAllah penuh berkah – bagi manusia, bagi ternak dan bagi anak cucu kita karena pohon kurma bisa berumur 100 tahun bahkan lebih.

Mudah-mudahan kegembiraan kecil ini juga bisa mengantar kita pada kegembiraan yang sesungguhnya di akhirat Nanti. Amin.
sumber kami : www.geraidinar.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar