Sabtu, 20 Juli 2013

Menghidupkan Tanah yang mati dengan Menanam Biji Bijian

Sekitar 3 bulan lalu saya menulis tentang Peluang Pangan Dari Yang Merambat dimana saya memperkenalkan salah satu tanaman leguminoceae yaitu Koro Pedang atau Canavalia ensiformis. Dalam Al-Qur’an tanaman ini masuk jenis ‘biji-bijian yang dimakan’ atau habba. Jenis inilah salah satunya yang Allah tunjukkan kepada kita untuk menghidupkan bumi yang mati, dan kini bukti kebenarannya sudah bisa kita saksikan di Jonggol.

PetunjukNya tersebut terdapat pada ayat berikut : “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.” (QS 36:33)

Sejak mentadaburi ayat tersebut kami mencari tanaman apa yang sekiranya masuk kategori ‘biji-bijian yang dimakan’ tersebut. Ternyata jumlahnya amat sangat banyak, dan Koro Pedang hanya salah satunya saja.

Kami pilih Koro Pedang ini karena kemiripan kandungan proteinnya dengan kedelai, sehingga kelak insyaAllah bisa menggantikan kedelai yang akan semakin mahal karena sebagian besarnya harus diimpor dan kita kalah berebut dengan China – yang juga membutuhkannya dalam jumlah yang jauh lebih banyak.

Koro Pedang Yang Tidak Merambat
Maka setelah memperoleh benihnya, sejak tiga bulan lalu kami coba tanam Koro Pedang ini di bagian tanah yang paling gersang di dekat masjid kami di Jonggol. Hasilnya dapat dilihat pada foto di samping, tanah yang semula gersang tersebut kini menjadi hijau royo-royo. Tidak membutuhkan pupuk apapun, cukup benih Koro Pedang ini ditabur ditanah yang semula gersang tersebut – setelah sekali dua kali tersiram hujan dia akan tumbuh subur.

Perhatikan pula polong-nya yang panjang, lebih dari sejengkal orang dewasa ketika tanaman berusia tiga bulan dan bisa sampai dua jengkal ketika dipanen sekitar tiga bulan lagi insyaAllah. Kombinasi polong yang panjang dan banyak ini akan memberikan hasil yang tinggi di setiap batang Koro Pedang.

Koro Pedang Yang Merambat
Koro Pedang juga sekaligus menjadi tanaman yang cerdas yang membuktikan kebenaran ayatNya yang lain yaitu : “ Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang merambat dan tidak merambat…” (QS 6 :141). Dengan biji yang sama dia bisa tumbuh merambat seperti pada foto di samping, tetapi bila didekatnya tidak ada lanjaran – dia akan tumbuh dengan membesarkan batang pohonnya dan menjadi semak seperti pada foto pertama di atas.

Yang menjadi pelajaran dari salah satu ayat yang kami tadaburi di I’tikaf kali ini adalah bahwa bila dengan satu saja ayat yang diamalkan secara sungguh-sungguh, bumi yang matipun kembali subur. Bagaimana bila lebih dari 6,000 ayat-ayat lainnya juga diamalkan satu per satu, maka insyaAllah seluruh urusan kehidupan dan permasalahan di bumi ini akan bisa diselesaikan. Maha benar Al-Qur’an sebagai petunjuk dan penjelasannya itu (QS 2:185) dan maha benar pula Al-Qur’an sebagai jawaban atas segala hal (QS 16:89).

Bila satu butir saja biji Koro Pedang menghasilkan ratusan biji baru yang siap ditanam lagi dalam tempo sekitar 6 bulan, maka tidak ada alasan bagi kita untuk membiarkan ada tanah-tanah yang tetap gersang atau mati setelah datangnya petunjuk yang begitu nyata ini. InsyaAllah.
sumber : www.geraidinar.com 

1 komentar: